Situs Judi Kasino Online - Ada banyak tokoh yang telah dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia. Namun, dari lebih 160 pahlawan nasional, ternyata tidak semua mendapatkan tempat yang terhormat di taman makam pahlawan, baik di pusat mau pun di daerah. Hingga kini, ada beberapa pahlawan nasional yang makamnya sama sekali tidak diketahui dan masih menjadi misteri. Berikut 10 pahlawan nasional yang makamnya masih misterius hingga kini.
1. Dr Ide Anak Agung Gde Agung
Bandar Bola Terpercaya 2017-2018 - Salah seorang ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia, Dr Ide Anak Agung Gde Agung telah dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tanggal 9 November 2007. Namun, hingga saat ini makam dari tokoh asal Bali yang juga pernah menjadi Raja Gianyar menggantikan posisi sang ayah, Anak Agung Ngurah Agung ini tidak diketahui sama sekali. Pria yang lahir di Gianyar, Bali, 24 Juli 1921 ini sendiri meninggal pada tanggal 22 April 1999 dalam umur 77 tahun.
2. Dr Moewardi
Bandar poker Online Terpercaya - Dokter lulusan STOVIA kelahiran Pati, Jawa Tengah, 1907 ini ikut terlibat dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, selain juga sebagai Ketua Barisan Pelopor tahun 1945. Setelah kemerdekaan, dr Moewardi pun membentuk gerakan rakyat untuk melawan aksi-aksi PKI. Namun, dia dikabarkan hilang dan diduga dibunuh dalam peristiwa pemberontakan PKI di Madiun pada bulan Oktober 1948, bersama dengan Gubernur Jawa Tengah saat itu, Soeryo.
3. Gusti Ketut Pudja
Bandar Bola Terpercaya Piala Dunia 2018 - Tokoh di bidang hukum ini dikenal ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dengan mewakili Sunda Kecil (kini Bali dan Nusa Tenggara). I Gusti Ketut Pudja juga hadir dalam perumusan naskah teks Proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Pria kelahiran Singaraja, Bali, 19 Mei 1908 ini kemudian diangkat sebagai Gubernur Sunda Kecil oleh Presiden Soekarno. Dia meninggal pada tanggal 4 Mei 1977 lalu.
4. Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Rijadi
Agen Judi Live Kasino Online Terpercaya - Setelah berakhirnya revolusi tahun 1950, Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Rijadi dikirim ke Maluku untuk memerangi Republik Maluku Selatan. Namun, dia gugur tertembak menjelang operasi berakhir, setelah melakukan perlawanan selama beberapa bulan dengan berkelana mengelilingi Ambon. Prajurit TNI kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 Juli 1927 silam ini meninggal dalam usia yang sangat muda, masih 23 tahun pada tanggal 4 November 1950.
5.Gusti Ketut Jelantik
Bandar Judi Online Live Kasino Terpercaya - Patih Kerajaan Buleleng ini merupakan salah seorang pahlawan nasional Indonesia berasal dari Karangasem, Bali. I Gusti Ketut Jelantik turut berperan dalam Perang Jagaraga di Bali pada tahun 1849. Dia dikenal sebagai tokoh yang sangat anti terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Perang itu berakhir dengan puputan, di mana mereka berjuang hingga titik darah penghabisan. I Gusti Ketut Jelantik pun gugur di kawasan Gunung Batur, Kintamani.
6. Soeprijadi
Bandar Judi Online Live BlackJack Terpercaya - Pahlawan nasional yang makamnya masih misterius ini adalah pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap Jepang di Blitar pada bulan Februari 1945. Soeprijadi sempat ditunjuk menjadi Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial. Namun, pria kelahiran Trenggalek, Jawa Timur, 13 April 1923 ini diganti pada Oktober 1945, karena tak pernah muncul. Hingga kini, tidak diketahui bagaimana dan di mana dia wafat.
7. Laksamana Madya TNI (Ant) Yosaphat Soedarso
Agen poker Online Terpercaya - Namanya lebih dikenal sebagai Komodor Yos Sudarso, yang gugur bersama KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962, setelah ditembak kapal patroli Hr Ms Eversten milik Belanda pada masa kampanye Trikora. Namun, jasad Kepala Staf Angkatan Laut TNI kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 24 November 1925 ini tidak pernah lagi ditemukan. Kini namanya diabadikan menjadi nama KRI dan pulau, selain pahlawan nasional.
8. Martha Christina Tiahagu
Bandar poker Online Terpercaya - Gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusa Laut, Maluku ini ikut mengangkat senjata melawan penjajah Belanda, bersama sang ayah, Kapitan Paulus Tiahahu, yang juga membantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura tahun 1817. Padahal, saat itu Martha Christina Tiahahu masih berusia belasan tahun. Dia akhirnya menemui ajal dalam usia 17 tahun di atas kapal perang Eversten milik Belanda, dan jasadnya dibuang ke Laut Banda tanggal 2 Januari 1818.
9. Tan Malaka
Bandar Bola Terpercaya 2017-2018 - Sosok pria kelahiran Suliki, Sumatera Barat pada tanggal 2 Juni 1897 ini memiliki nama asli Ibrahim bergelar Datuk Tan Malaka. Dia melanjutkan pendidikannya ke Rijks Kweekschool di Haarlem, Belanda, serta belajar paham sosialisme dan komunisme. Di sanalah dia memulai perjuangan sebagai pelopor sayap kiri. Meski Tan Malaka gugur di tangan pasukan TNI di Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1949, namun dia pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
10. Pattimura
PANDUAN CARA PENDAFTARAN
Memiliki nama asli Thomas Matulessy, namun dia lebih dikenal sebagai Pattimura, tokoh penentang kolonialisme Belanda di Maluku. Dia mulai melakukan perlawanan ketika Belanda kembali datang ke Maluku pada tahun 1816 dan menjalankan kebijakan politik monopoli. Sepanjang tahun 1817, Pattimura dan pasukannya melakukan sejumlah pertempuran hebat, hingga akhirnya dia tertangkap dan digantung di Ambon pada tanggal 16 Desember 1817.